JAKARTA - Kesehatan otak bukan hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan usia, tetapi juga oleh pola makan sehari-hari.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet Mediterania hijau versi nabati dari diet Mediterania klasik dapat membantu memperlambat proses penuaan otak.
Diet ini menekankan konsumsi makanan kaya polifenol yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, sehingga membantu menjaga fungsi kognitif dan melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif.
Penelitian Direkt PLUS Mengungkap Manfaat Mediterania Hijau
Temuan mengenai diet Mediterania hijau berasal dari penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition. Studi uji coba DIRECT PLUS ini melibatkan 294 partisipan yang dibagi menjadi tiga kelompok diet Mediterania klasik, Mediterania dengan pembatasan kalori, dan Mediterania hijau selama 18 bulan.
Hasilnya, kelompok yang mengikuti diet Mediterania hijau menunjukkan penurunan kadar protein galectin-9 dan decorin, dua penanda biologis yang terkait dengan penuaan otak. Penurunan protein ini mengindikasikan perlambatan proses penuaan dan potensi perbaikan fungsi kognitif seiring waktu.
“Polifenol memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi, kedua mekanisme ini berperan besar dalam proses penuaan otak,” ujar profesor riset nutrisi di Vanderbilt University Medical Center, Heidi J. Silver.
Polifenol adalah senyawa alami yang terkandung dalam sayuran, buah, dan biji-bijian, yang membantu tubuh mengelola peradangan.
Silver menjelaskan bahwa stres oksidatif dan peradangan kronis dapat merusak sel-sel otak serta mempercepat penurunan fungsi kognitif. Dengan demikian, asupan makanan kaya polifenol dinilai mampu melindungi jaringan otak dalam jangka panjang.
Apa Itu Diet Mediterania Hijau?
Diet Mediterania hijau merupakan versi lebih berbasis nabati dari diet Mediterania klasik. Pola makan ini menekankan pengurangan konsumsi daging merah dan makanan olahan, serta meningkatkan konsumsi makanan nabati yang kaya polifenol. Dalam penelitian, diet Mediterania hijau didefinisikan sebagai pola makan rendah daging dengan asupan sekitar 1.240 miligram polifenol per hari.
Makanan utama yang disarankan termasuk kenari, teh hijau, dan mankai, tanaman hijau berdaun kecil yang kaya nutrisi.
“Teh hijau, kenari, dan mankai membantu meningkatkan sensitivitas insulin, menstabilkan gula darah setelah makan, serta menurunkan peradangan kronis,” jelas ahli gizi sekaligus pendiri Keatley Medical Nutrition Therapy, Scott Keatley.
“Mekanisme ini melindungi pembuluh darah di otak dan mencegah stres metabolik yang mempercepat hilangnya sel saraf,” tambahnya. Makanan lain yang kaya polifenol meliputi beri, apel, brokoli, dan cokelat hitam.
Peran Makanan Kunci bagi Otak
Setiap komponen diet Mediterania hijau memiliki manfaat spesifik bagi kesehatan otak. Kenari mengandung asam lemak omega-3 yang penting untuk struktur dan fungsi sel saraf. Teh hijau mengandung L-theanine, asam amino yang dapat meningkatkan fokus dan suasana hati.
“L-theanine pada teh hijau dapat membantu meningkatkan fokus sekaligus memberi efek relaksasi,” ujar ahli gizi Jessica Cording.
Mankai juga kaya polifenol, protein nabati, vitamin B12, zat besi, dan omega-3, mendukung kesehatan metabolik serta mikrobioma usus yang berhubungan erat dengan kesehatan otak, menurut penulis studi Iris Shai.
Shai menambahkan, “Pola makan Mediterania hijau yang memprioritaskan sayuran hijau, beberapa cangkir teh hijau, sambil meminimalkan daging merah dan olahan, dapat membantu menjaga struktur dan fungsi otak seiring bertambahnya usia.”
Gaya Hidup Sehat sebagai Pendukung Diet
Para ahli menekankan bahwa menjaga kesehatan otak tidak cukup hanya mengandalkan satu pola makan. Dokter keluarga di Providence Saint John’s Health Center, David Cutler, menyebut pola makan sehat harus dibarengi gaya hidup mendukung, seperti:
Olahraga teratur
Pengelolaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
Menjaga interaksi sosial
Langkah-langkah ini bersama diet Mediterania hijau membentuk strategi holistik untuk menjaga kesehatan otak.
Diet Mediterania hijau merupakan salah satu pola makan yang terbukti mendukung kesehatan otak. Dengan menekankan sayuran hijau, buah, biji-bijian, teh hijau, dan mengurangi daging merah, diet ini membantu memperlambat penuaan otak melalui mekanisme antioksidan dan antiinflamasi.
Nutrisi seperti polifenol, omega-3, dan L-theanine berkontribusi pada perbaikan fungsi kognitif, stabilisasi gula darah, serta pengelolaan peradangan kronis.
Namun, manfaat optimal hanya bisa tercapai jika diet ini diterapkan sebagai bagian dari gaya hidup sehat secara menyeluruh, termasuk olahraga, manajemen stres, dan interaksi sosial yang memadai.
Dengan pendekatan terpadu ini, diet Mediterania hijau bukan hanya baik bagi jantung dan metabolisme, tetapi juga menjadi strategi efektif untuk menjaga kesehatan otak seiring bertambahnya usia.